Meneladani Rasul dalam Menyampaikan Pelajaran

Termaktub dalam sirah Rasul kita yang mulia Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bahwa beliau tidak pernah tergesa-gesa dalam melafalkan kalimat. Beliau memberi jeda intonasi pada setiap ucapan dan semua itu dituturkan secara jelas, sehingga dapat dipahami oleh setiap orang yang mendengarkanya seperti dalam beberapa hadits berikut :

Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam berbicara secara perlahan
Dari Jabir Radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata :
“Dalam ucapan Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam terdapat tartil atau [dan] tarsil”Shahiih Sunan Abi Dawud (III/917)
Imam ath-Thibi menjelaskan “Tartil dan Tarsil berarti menuturkan secara perlahan dan melafalkan huruf serta harakatnya dengan jelas”2 Syarhuth Thibi (XII/3709)

Al-Mulla ‘Ali al-Qari berkata :”Maksud hadist diatas adalah beliau tidak tergesa-gesa dalam menuturkan kalimat, beliau memberi jeda dan melafalkan setiap kata secara jelas, baik dari sisi makhraj, sifat huruf maupun harakatnya. Singkat kata hadist ini menafikan sifat ketergesa-gesaan dan menetapkan sikap perlahan-lahan.

Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam menyampaikanya dengan terstruktur.
‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha, beliau berkata :
“Tutur kata Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam jelas (terstruktur) dan dapat dipahami oleh setiap orang yang mendengarkanya.”4 Shahiih Sunan Abi Dawud (III/198)

Cara penuturan seperti ini tentu akan membantu dan memudahkan peserta didik untuk menguasai apa yang disampaikan oleh gurunya. Semoga Allah Subhana Wa Ta’ala menjadikan kita berada diatas jalan Rasullullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, panutan kita.

Oleh, Yahya Nursidik