Hati – Hatilah dengan Dunia

Rasulullah saw dalam salah satu khutbah yang panjang yang dimuat dalam kitab Khuthaburrasul dan kitab Mukhtarul Ahadits beliau bersabda;

“ Amma ba’du ; Sesungguhnya dunia ini hijau dan manis, dan sesungguhnya Allah menjadikan kamu sekalian pengelolanya, maka Allah selalu melihat bagaimana kamu sekalian bekerja. Jaga dan hati-hatilah dengan dunia, jaga dan hati-hatilah dengan wanita, karena awal kerusakan moral bani Israil adalah pada wanita….” Itulah potongan awal khutbah beliau

Dunia ini memang menyenangkan dan menjadikan betah bagi penghuninya. Sehingga sesulit apapun manusia di alam dunia, tetap mereka tidak mau mati beranjak dari dunia, setua bagaimanapun umur manusia tetap mereka masih betah tidak bersedia dipanggil oleh Kholiknya. Sehingga tidak sedikit yang mengatakan bahwa hidup ini hanya di dunia dan tidak akan dibangkitkan dari kematian sebagai mana diceritakan dalam surat Al Jatsiah ayat 24, yang artinya : “Dan mereka berkata: “Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang akan membinasakan kita selain masa, dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja .”

Dan dalam ayat lain Allah menyatakan perkataan orang-orang sesat sebagai berikut;
“Dan mereka mengatakan ”Hidup hanyalah kehidupan kita di dunia ini saja, dan kita sekali-sekali tidak akan dibangkitkan” ( Surat Al An’am: 29)
Adapun yang dimaksud dunia di sini adalah wanita, anak, harta yang banyak berupa perhiasan, kendaraan, ternak dan ladang sebagaimana difirmankan dalam surat Ali Imran 14, yang artinya :
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).”

Kemudian Rasulullah mewanti-wanti akan dunia فاتقوا الدنيا ( artinya jagalah dunia )atau hati-hati sama dunia. Karena dunia ini sangat dicintai manusia bahkan orang yang punya karakter hubbuddunya akan rakus terhadapnya sebagai mana Rasul bersabda:
“Qiamat sudah dekat sedangkan manusia bertambah rakus terhadap dunia dan tambah menjauh dari Allah”. ( HR. Alhakim dari Ibnu Masud)

Padahal sifat rakus itu dapat mencelakakan, sebagaimana sabda beliau saw :
“Ada empat hal diantara yang mencelakakan ;1. kering mata (dalam arti tidak mau berlinang tatkala menemukan bukti kebesaran Allah atau tatkala melihat yang mengharukan dan sebagainya.), 2. keras hati (dalam arti tidak mau mernerima nasihat), 3. rakus dan 4. banyak angan-angan.” (HR. Abu Naim dari Anas)

Diantara indikator sifat rakus adalah :

  1. Tidak memperhatikan halal dan haram
  2. Tidak suka berbagi, infak dan sedekah
  3. Selalu melihat ke atas dalam materi.
  4. Lupa akan kewajiban Zakat
  5. Tidak suka bersyukur
  6. Tidak qana’ah dengan yang halal
  7. Segala sesuatu digarap meskipun bukan ahlinya, karena finansial

Dan Rasulullah bersabda bahwa dunia bisa tercela :
“ Dunia terkutuk tercela dan segala isinya, kecuali di sana ada zikrullah dengan segala aspeknya, ilmuwan (pengajar), dan yang belajar “ ( HR.Thabrani)

Dan dalam hadits lain Rasulullah memerintahkan untuk menjadi orang yang konsen terhadap ilmu karena dengan ilmu, kita akan bisa mengelola dunia dan tidak akan tertipu oleh dunia hingga menjadi binasa;
“Berangkatlah (pagi) sebagai pendidik (pembelajar), atau peserta didik (yang belajar), atau pendengar, atau pencinta ( ilmu) dan jangan jadi yang ke lima nanti kamu binasa.” (HR. Baehaqi)

Maka hati-hatilah dengan dunia jangan sampai menipu kita, melenakan dan melupakan kita akan akhirat. Sebagaimana Allah peringatkan dalam beberapa ayat antara lain surat Fathir ayat 5, yang artinya:
”Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah syaitan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah.”

Untuk mengelola dunia agar menjadi ladang akhirat maka kita harus menjadikan semua fasilitas yang Allah berikan di dunia ini untuk bekal di kehidupan yang abadi yaitu akhirat. Sebagaimana Allah perintahkan dalam surat Al Qashas ayat 77, yang artinya :
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”.

Lalu Rasulullah saw. mewanti-wanti akan wanita dengan sabdanya ;
”Jagalah wanita dan hati-hatilah dengan wanita karena awal fitnah ( kerusakan moral) bani Israil adalah gara gara wanita.” ( HR. Attirmidzi dari Ibnu Masud)

Marilah kita menjaga para wanita agar tidak dilecehkan, dengan cara menutup aurat mereka dan mendidik, membekali mereka dengan ilmu yang memadai agar menjadi wanita-wanita shalihah, karena sebaik-baik perhiasan dan kesenangan dunia adalah wanita shalihah.

Oleh, Dr. H. Agus Salam Rahmat, M.Pd.