Pesantren Berpadu UPI Lahirkan Pemimpin Pendidik

Dewan Kemakmuran Masjid Al Furqan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan Universitas Darussalam (Unida) Gontor berupaya mendidik dan melahirkan calon pemimpin bangsa yang memiliki karakter semangat keikhlasan, kesederhanaan, dan ketulusan melalui kolaborasi bidang pendidikan.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Pelaksana Seminar ”Simbiosis Pendidikan Karakter Pesantren dan Perguruan Tinggi” Dr. Yayan Nurbayan, M.Ag., Kamis, (26/2/2015) di Aula Masjid Al-Furqan Kampus UPI Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung.

“Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kerjasama antara DKM Al Furqan UPI dan Unida Gontor, dan ini merupakan tahun ketiga,” ujarnya.IMG_1892

Lebih lanjut dikatakan, hal ini terselenggara semata-mata untuk mengembangkan nilai keulamaan di tengah kampus serta memelihara kesinambungan risalah ulama karena ulama adalah pewaris para nabi.

Dikatakannya, esensi dari penyelenggaran kegiatan ini adalah untuk memadukan peran pesantren dan perguruan tinggi menjadi satu kekuatan. Pesantren berhasil melahirkan pejuang kemerdekaan, mampu mengubah umat dari kaum tertindas menjadi kaum merdeka, dari kaum terbelakang hingga maju, juga melahirkan tokoh nasional, sementara UPI juga mampu melahirkan kaum intelektual, calon pemimpin.IMG_1874

“Semangat keikhlasan, kesederhanaan, dan ketulusan yang dimiliki pesantren terus dikembangkan dan dipadukan bersama UPI yang mempunyai kekuatan dalam mendidik calon pemimpin bangsa, sehingga memiliki posisi strategis untuk menjadi kekuatan luar biasa,” terangnya.

Output kegiatan ini tentunya dapat melahirkan pikiran tentang Pendidikan Islam yang memiliki karakter ke-Islaman, sehingga bisa menjadi acuan referensi bagi pengembangan Pendidikan Islam, pungkasnya.

Seminar diikuti mahasiswa, dosen, dan karyawan UPI, serta delegasi dari Unida Gontor, menghadirkan pemateri diantaranya Dr. K.H. Ahmad Hidayatullah Zarkasyi, MA., Dr. H. Mad Ali, MA., Dr. Aam Abdusalam, M.Pd., dan Saiful Anwar.IMG_1871

Sementara itu, Ketua DKM Al Furqan UPI Prof. Dr. Syihabuddin, M.Pd., mengatakan, ”Kita sangat perlu pengetahuan karena kita dalam era kompetisi yang sangat ketat. Instrumen pembangunan tidak lagi pada pemanfaatan sumber daya alam tetapi pada ilmu pengetahuan dan mekanisme pasar, oleh karena itu ilmu pengetahuan sangatlah penting.”

Memperoleh ilmu bukan dengan cara transfer ilmu tapi dengan menggalinya. Ilmu ada dalam diri kita seperti mata air, dan para pendidik yang harus membangkitkannya. Membangkitkan potensi diri melalui melihat, bertanya pada ahli, kesepakatan bersama, logika, dan melalui scientific method.

”Mulailah dari tazkiah/dibersihkan, memilih benih, baru ditanam, siapa yang menanam, dikaitkan dengan musim, kemudian pelihara, dalam pendidikan kita beroleh ilmu dari mana saja,” katanya.(Dodiangga)

Sumber : http://berita.upi.edu/blog/2015/02/27/pesantren-berpadu-upi-lahirkan-pemimpin-pendidik/