Memaknai Tahun Hijriyah

A. Nama Bulan dalam tahun Hijriah
1. Muharram: bulan mulia, 2. Shafar: bulan kosong, 3. Rabi’ul Awwal: musim semi pertama, 4. Rabi’ul Tsani: musim semi kedua, 5. Jumadil Ulaa: musim kering pertama, 6. Jumadi Tsaniyah: musim kering kedua, 7. Rajab: agung, 8. Sya’baan: berkumpul, 9. Ramadhan: bulan kering, 10. Syawwal: bulan peningkatan, 11. Dzul Qa’dah: masa-masa duduk, 12. Dzul Hijjah: masa haji.

B. Jumlah bulan dalam satu tahun
Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram (dihormati/mulia). Itulah ketetapan agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri.

C. Empat bulan Haram
Sesungguhnya Nabi saw. berkhutbah dalam waktu hajji. Ia berkata: Ingatlah bahwa waktu itu berjalan sebagaimana mestinya sejak (Allah) menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu 12 bulan, dari antaranya 4 bulan haram, 3 bulan bertuturan: Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah, dan Rajab (bagian) yang ada antara Jumadi dan Sya’ban.

D. Muharram Syahrullah/bulan pilihan Allah
Rasulullah bersabda: Saum yang paling afdol sesudah Ramadlan, yaitu saum pada bulan Allah, yang kamu sebut Muharram.

E. Muharram bulan keutamaan dan kemenangan bagi para Nabi
Menurut syekh Abdullah bin Husain al-Makhdlub (Al-Hikamh al-Balighah Fi Khutab al-syuhur;11). Peristiwa penting dalam bulan Muharram: 1). Allah menciptakan Adam as, 2). Allah meniupkan ruh pada Adam as, 3). Allah menempatkan Adam as di surga, 4). Malaikat sujud pada Adam as, 5). Adam as, diuji, 6). Allah menerima taubat Adam as, 7). Nuh dan yang beriman selamat dari banjir, 8). Allah mengangkat Idris ke langit yang ke empat, 9). Allah memadamkan api Raja namrud bagi Ibrahim, 10). Allah mengembalikan pada Ya’kub anak dan pengelihatannya, 11). Allah menerima taubat, dan menjadikan Dawud as. Khalifah, 12). Allah mengembalikan kekuasaan Sulaiman as. setelah hilang, 13). Allah menyelamatkan Musa dan kaumnya dari Fir’aun, 14). Allah mengangkat Isa as, 15). Allah memuliakan Muhammad sebagai imam, mereka jadi ma’mum, 16). Allah menjadikan al-Quran pengontrol bagi kitab-kitab lainnya, 17 dan 18), Allah mengembirakan Muhammad dengan syafaat ‘Udhma, dan tempat yang mulia.

F. Hijrah nabi bersama para sahabat
a). Ke Ethiofia, bulan Rajab th. ke 5 dari kenabian. 15 orang. Ke Ethiofia ke dua, 101 orang
b). Ke Tha’if, bulan Syawwal th. 10 dari kenabian, dan ). Ke Madinah th ke 13 dari kenabian, bulan Rabiul Awwal, 200 orang. (Miftah Farid; pokok-pokok ajaran Islam, hal. 148). Kedatangan Nabi di Madinah/Quba, Senin 12 Rabi al-Awwal, th 13 kenabian atau 20 September 622 M (Depag, Bim. Haji, hal. 92)

G. Arti hijrah dan macamnya
1. Memutuskan dan meninggalkan yang lain
2. Wahai Rasulullah siapakah muhajir itu ? ia menjawab: Orang yang hijrah dari apa yang Allah larang baginya.

H. Macam-macam hijrah
1. Hijrah badan, an-Nisa 34 (dan tinggalkanlah dari tempat tidurnya)
2. Hijrah Hati, al-Hadits, (dari antara manusia ada yang tidak dzikir kepada Allah kecuali sambil hijrah). Lisan al-Arabi;15,32
3. Hijrah Lisan, al-Furqan:30 (sesungguhnya kaumku menjadikan al-Quran tidak diperhatikan/tidak dibaca). Al-Raghib:534)
4. Hijrah Amal, hadits Abu al-Darda (dan mereka tidak mendengarkan al-Quran kecuali berpaling). Lisan al-Arabi:15;32
5. Hijrah Tempat, al-Baqarah, 218

I. Pondasi hijrah dan aflikasinya
Hijrah harus didasari dengan iman, dan hijrah harus beraflikasi dengan Jihad/berjuang dalam jalan Allah. [iman – hijrah – jihad]
Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [Al-Baqarah:218]

Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang di tuju). Maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah maha Pengampun lagi maha Penyayang. [An-Nisa; 100].

Oleh, Dr. H. Dedeng Rosyidin, M.Ag.