Ciri-Ciri Orang yang Beriman

Bagaimana caranya hubungan dengan sesama dan dengan Allah? Allah memberi tahu caranya yaitu dengan membaca wahyuNya yang dihimpun dalam Al Quran. Untuk itu Allah dalam wahyuNya menjelaskan dalam Surat Al-Anfal ayat 2-4 “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka ( karenanya ) dan kepada tuhanlah mereka bertawakkal. Yaitu orang-orang yang mendirikan shalat, menafkahkan dari rizki yang Kami berikan kepada mereka. Itulah orang-orang yang beriman yang sebenar-benarnya, iman yang haq. Bagi mereka derajat disisi Tuhan mereka, ampunan serta rizki yang mulia.”

Gambaran orang beriman yang haq itu yaitu seseorang yang dalam hatinya selalu disebut asma Allah serta orang-orang yang keseluruhan hidupnya diserahkan kepada keputusan Allah. Oleh karena itu, mereka memperoleh tempat di sisi Tuhan, ampunan, rizki yang mulia. Manifestasi dari kesalehan itu dapat dilihat dalam Surat At Taubah ayat 112 “Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, yang beribadat, yang memuji, yang melawat, yang ruku’, yang sujud, yang menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah berbuat munkar dan yang memelihara hukum-hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang mukmin itu”.

Keyakinan yang sungguh-sungguh menghasilkan motivasi paling kuat untuk berbuat baik. Jika itu belum terjadi, artinya keyakinan itu belum sungguh-sungguh, belum iman yang haq. Sikap dasar yang harus dipegang ialah taat pada perintah Allah, khidmat di hadapanNya, ada rasa berdosa, dan rasa syukur terhadap nikmat Allah. Unsur-unsur inilah yang menjadi ciri keimanan Islam yang tertinggi, yang harus diwujudkan dalam perbuatan. Semuanya itu diekspresikan pada setiap tindakan dalam hubungannya dengan sesama manusia. Sederhananya, ada hubungan yang kuat antara keyakinan iman yang benar yang haq dengan perbuatan yang baik.

Tindakan-tindakan yang sesuai dengan orang-orang yang beriman yang haq itu, dapat dilihat dalah Quran Surat Furqon pada ayat 63-68 dan ayat 73-74. Menurut ayat tersebut karakteristik yang dapat diterima sebagai seorang beriman yang sebenar-benarnya yang haq itu adalah rendah hati, zakat, infaq dan seterusnya, sebagai amal shaleh yang paling penting. Sukar dibayangkan jika beriman dengan sungguh-sungguh tetapi kikir. Selanjutnya menjauhi perbuatan jahiliyah yang dilarang oleh agama, seperti syirik, membunuh makhluk hidup tanpa alasan yang benar, berzina, menghindari sumpah palsu dan omong kosong. Menggunakan qalbu yang salim untuk memahami kehidupan yang tentram dan bahagia di dunia ini berdasarkan harapan di hari kemudian.

Gambaran lain tentang orang beriman yang haq, yang sebenar-benarnya itu dapat dilihat dalam surat Al Mu’minun pada yat 1-6 dan ayat 8-11. Surat itu menyebutkan gambaran orang beriman yang haq itu ialah dia khusu dalam shalat, menjauhkan diri dari tindakan yang tidak berguna, menunaikan zakat, menjaga kemaluannya, memelihara amanah dan janji, memelihara shalat, mereka itu pewaris firdaus. Jadi dalam hidup ini bisa kita berperilaku sebagai orang yang mewarisi firdaus.

Dalam Quran Surat yang lain yaitu dalam surat Al Ahzab ayat 36 Allah memberikan gambaran orang beriman. Menurut mufasir ayat ini luar biasa. Untuk orang-orang beriman itu, kepatuhan mutlak pada apa yang diperintahkan oleh Allah. Itu berlaku untuk mukmin laki-laki dan mukmin perempuan. Jadi itu haruslah dipenuhi, ditaati, sepenuh-penuhnya dan itu yang disebut keyakinan yang mutlak. “Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata”. Mudah-mudahan kita termasuk orang beriman yang haq, yang mantap, yang sungguh-sungguh.

 

Oleh, Drs. H. Zulkabir, M.Pd.