Konsep Sistem Pendidikan Islam

Masjid Al-Furqon Bedah Konsep Sistem Pendidikan Islam

Dewan Kemakmuran Masjid Al Furqon Universitas Pendidikan Indonesia menggelar diskusi dan kajian pendidikan Islam dengan bertema, “Pendidikan Islam sebagai sistem pendidikan alternatif mewujudkan Indonesia yang lebih baik”,  Kamis (10/5/ 2012), pukul 8.30 s.d 11.30 WIB  di Aula Islamic Tutorial Center, Kampus UPI Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung.

Ketua Pelaksana Dr. H. Yayan Nurbayan, M.Ag. menjelaskan, diskusi ini bertujuan meningkatkan kepedulian terhadap masa depan pendidikan di Indonesia khususnya dan bagi tercapainya kebangkitan ummat dan  kejayaan negeri.

“Kita juga bermaksud mengungkap realitas pendidikan nasional dari berbagai sudut pandang, baik sisi positif maupun negatif sebagai upaya perbaikan,” kata Yayan.

Dikatakan, diskusi juga dimaksudkan untuk menggalang masukan dan dukungan praktisi dan pemerhati pendidikan, serta seluruh lapisan masyarakat bagi tercapainya cita-cita pendidikan. Juga untuk mengungkap problematika di bidang pendidikan dan memberikan gambaran pendidikan Islam sebagai sistem pendidikan terbaik bagi tercapainya kebangkitan umat dan kejayaan negeri.

Lebih lanjut, Yayan menjelaskan bahwa seminar diikuti oleh sebanyak 100 orang terdiri atas dosen (UPI), dosen luar UPI, dan praktisi pendidikan di Kota Bandung. Seminar akan dibuka dengan keynot speakerKetua Harian DKM Al Furqon UPI Drs. H. Dudung Rahmat Hidayat, M. Pd. yang membahas grand designpendidikan nasional untuk mencerdaskan kehidupan umat dan dalam menghadapi tantangan era globalisasi.

“Ketua DKM juga membahas peran negara saat ini dan di masa mendatang dalam penyelenggaraan pendidikan nasional di Indonesia. Dan, kontribusi konsep pendidikan Islam untuk solusi pendidikan nasional,” ujar Yayan.

Seminar menampilkan pembicara utama yakni Prof. Dr. H. Ahman, M. Pd. (Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia); Prof. Dr. H. Abin Syamsuddin Makmun, M. A. (Pakar Pendidikan dan Majelis Wali Amanat Universitas Pendidikan Indonesia); DrFahmi LukmanM. Hum. (Staf Ahli Mendiknas Periode 2004 dan Pengurus DPD 1 HTI Jabar).

Dikatakan, pendidikan merupakan salah satu pilar kehidupan umat. Masa depan suatu umat bisa diketahui melalui sejauh mana komitmen umat ataupun negara dalam menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas. Dalam pandangan Islam, pendidikan merupakan upaya sadar, terstruktur serta sistematis untuk menyukseskan misi penciptaan manusia sebagai khalifatullah fil ardl – wakil Allah di muka bumi, di mana pendidikan  merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistem kehidupan Islam.

“Sebagai bagian integral dari sistem Kehidupan Islam, sistem pendidikan memperoleh masukan dari supra sistem, yakni keluarga dan masyarakat atau lingkungan, serta negara. Dan memberikan hasil/keluaran bagi suprasistem tersebut. Sementara sub-sub sistem yang membentuk sistem pendidikan antara lain adalah tujuan pendidikan itu sendiri, anak didik (pelajar/mahasiswa), manajemen, struktur dan jadwal waktu,  materi, tenaga pendidik/pengajar dan pelaksana, alat bantu belajar, teknologi, fasilitas, kendali mutu, penelitian dan biaya pendidikan,” kata Bayan.

Secara garis besar, problematika pendidikan tidak bisa terlepas dari sub-sistem yang membentuk sistem pendidikan serta ketiga suprasistem yang memberi masukan kepada sistem pendidikan, ujar Bayan. Semua unsur ini ibarat setali tiga mata uang, artinya tidak bisa dilepaskan satu persatu untuk mewujudkan sistem pendidikan yang ideal sebagai salah satu pilar kehidupan umat. Orang tua yang saleh dengan pola pengasuhan yang baik, kemudian kondisi institusi negara yang mendukung serta penciptaan lingkungan yang positif akan membentuk generasi insani yang bermutu sebagaimana yang pernah tercatat dalam sejarah peradaban Islam.

“Di mana ketika Islam berjaya, diterapkannya Islam dalam sistem kehidupan termasuk pendidikan, umat Islam mengalami masa kejayaan pendidikannya. Pendidikan dalam Islam diselenggarakan dengan asas akidah Islam dalam penentuan kurikulum, pengelola dan pengajar serta kultur pendidikan. Tujuannya adalah untuk membentuk kepribadian Islam yang menguasai tsaqafah Islam serta sains dan teknologi. Sarana dan Biaya menjadi tanggung jawab negara,” ujar Bayan selanjutnya.

Sumber : http://berita.upi.edu/2012/05/08/masjid-al-furqon-bedah-konsep-sistem-pendidikan-islam/