Memaknai Ujian dalam Kehidupan Seorang Muslim

”Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan, ‘kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi. Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (QS. Al Ankabut: 2-3)

Dalam perjalanan hidup dan kehidupan manusia ujian selalu datang silih berganti menyertainya. Hal ini terjadi pada Adam as. sebagai manusia pertama yang diciptakan Allah Swt. hingga manusia saat ini, serta manusia-manusia yang terlahir pada masa yang akan datang. Oleh sebab itu kita sebagai muslim harus menyadari bahwa ujian itu adalah suatu kepastian yang harus siap kita hadapi, sekaligus sebagai wahana untuk meningkatkan keimanan kita kepada Allah.

Namun, perlu kita sadari bahwa ujian yang datang dari Allah tidak hanya dalam bentuk hal-hal yang tidak menyenangkan saja, tetapi Allah memberikan kita juga ujian berupa hal-hal yang menyenangkan. Sebagai contoh Allah berikan kita jabatan, harta yang berlimpah, rumah yang mewah, istri yang selalu tampak indah dan hal-hal lain yang sangat membuat kita senang dan terlena. Allah juga menguji kita dengan keindahan dan kekayaan alam di bumi pertiwi Indonesia ini. Sanggupkah kita mengelolanya dengan baik sehingga selalu terjaga keindahan dan kekayaannya? Jawabannya kita hanya terlena dengan keindahan dan kekayaan alam Indonesia ini, serta tidak memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya, hingga yang datang bencana dan azab yang diturunkan Allah Swt.

Sebagai manusia yang beriman, maka kita harus menyadari ketika ujian yang datang pada kita hal-hal yang menyenangkan, janganlah kita lupa diri. Sebaliknya apabila ujian yang datang pada diri kita sesuatu yang sangat menyedihkan, janganlah membuat kita putus asa. Allah Swt. berfirman ”Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati, kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan,. Dan hanya kepada kamilah kamu dikembalikan”. (QS. Al Anbiya’: 35).

Akan tetapi amat disayangkan dalam kehidupan ini, banyak orang yang mengaku beriman, namun ketika senang dia lupa diri, dan ketika mendapat kesusahan justru makin jauh dari sisi Allah dan berputus asa, serta menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Segala sesuatu yang datangnya dari Allah Swt. tentu ada maksud baik dibalik semua itu. Akan tetapi banyak orang yang tidak bisa menangkap maksud baik dari semua peristiwa yang dijadikan Allah Swt. kebanyakan kita hanya menganggap ketika sesuatu yang buruk terjadi pada kita, Allah telah jauh dan meninggalkan kita. Tetapi apabila sesuatu kebaikan terjadi pada diri kita Allah Swt. sangat dekat dan sayang pada kita. Padahal semua ujian dari Allah Swt. pasti ada hikmah dibaliknya.

Di dalam Alquran dan Hadis Rasulullah saw. dijelaskan beberapa hikmah dibalik berbagai ujian yang ada: Pertama, ujian itu mengandung hikmah untuk meningkatkan derajat orang yang diuji. Hal ini berlaku pada setiap orang yang diuji. Seorang pekerja yang ingin naik pangkat dan jabatannya tentu akan dijuji kinerjanya oleh atasanya. Ketika kinerjanya baik maka tentu jabatan dan tunjangan jabatan akan diterimanya. Seorang mahasiswa yang ingin menyelesaikan studinya, tentu akan diuji lewat skripsi, tesis dan disertasinya. Setelah lulus dari ujian tersebut maka mahasiswa tersebut mahasiswa tersebut baru pantas menyandang gelar kesarjanaannya. Seorang siswa yang ingin naik kelas dan lulus dari tingkatan sekolahnya, juga harus diuji oleh berbagai macam bentuk ujian oleh gurunya. Setelah melalui ujian itu barulah siswa itu pantas atau tidak untuk naik kelas dan lulus dari tingkatan studinya. Begitupulalah dalam kehidupan ini, Allah Swt. akan menguji kita dengan berbagai macam kejadian dan peristiwa.

Oleh, Dr. H. Mulyana Abdullah, M.Pd.I.