Sikap Manusia Tentang Jihad

Bismillahirrahmanirrahim

“Dan datang (kepada Nabi) orang-orang yang mengemukakan ‘uzur, yaitu orang-orang Arab Baswi agar diberi izin bagi mereka (untuk tidak berjihad), sedang orang-orang yang mendustakan Allah dan Rasul-Nya, duduk berdiam diri saja. Kelak orang-orang yang kafir di antara mereka itu akan ditimpa azab yang pedih.” (QS. At Taubah : 90)

Pada saat menghadapi tugas yang berat keadaan manusia sejak dulu hingga sekarang menanggapinya berbeda-beda ada yang semangat, biasa-biasa saja, sakit, malas bahkan ada yang menentang sama sekali begitu juga pada saat menghadapi perang. Sekarang ini menghadapi gunung merapi, gempa bumi dalam meringankan beban orang itu manusia terbagi-bagi. Gambarannya adalah seperti yang diungkapkan oleh Allah pada surat 9 ini. Menghadapi perang tabuk dan melawan tentara Romawi yang cukup kuat – datang kepada Nabi orang-orangyang menyatakan udzur, sakit atau orang yang pura-pura sakit. Hanya saja Allah tidak menyatakan seperti sebelumnya – karena dimanusia itu akan ada yang beriman tidak bisa pergi karena sakit, keterbatasan biaya tapi semangat untuk datang itu ada, ada yang lain. Datang lah kepada Nabi orang orang yang berhalangan dari kalangan A’rob. Artinya penduduk kampung; orang-orang arab yang tinggalnya di daerah pinggiran, mempunyai ciri khas dari gaya kehidupannya, bukan kampungan. Mereka terbagi dua ada yang ikut Rasul dan ada yang tidak. Menurut tafsir, mereka adalah orang-orang yang tinggal di sekitar Madinah pinggiran. Mereka datang kepada nabi agar diberi dispensassi untuk tidak turut jihad. Jadi secara terus terang menyatakan alasannya kepada Rasul. Bagaimana menghadapi orang yang seperti ini? Sebelum itu diselang dengan kalimat – dan duduk-duduk saja orang-orang yang mendustkan Allah dan Rasulnya; merasa tidak punya dosa, merasa benar; duduk dengan orang-orang yang sakit tidak pernah meminta izin kepada Rasul.

Bagaimana untuk orang yang seperti ini? – akan menimpa kepada orang-orang kafir dari mereka siksa yang pedih. Diantara mereka ada yang sadar ada yang tidak. Siksa yang pedih itu untuk mereka yang tidak sadar. Diantara yang meminta udzur itu ada yang benar-benar sakit, ada yang pura-pura sakit, inilah yang akan terkena adzab yang pedih. Karena itu jangan pura-pura sakit nanti bisa sakit beneran. Pada setiap zaman di manapun selalu ada orang yang membuat-buat alasan. Ini manusiawi. Karena itu Allah swt menginformasikan kepada kita melalui Rasulullah bahwa sifat-sifat manusia itu seperti itu. Oleh Rasul mereka diizinkan karena itu, tidak ada dosa mengizinkan untuk tidak ikut berperang bagi orang-orang yang lemah, sudah tua, perempuan. Kalau mau ikut itu lain lagi. Tidak ada dosa – kepada orang yang sakit tidak ikut berperang. Yang ketiganya dan tidak ada dosa pula terhadap orang-orang yang sudah berusaha kesana-kemari untuk menginfakkan. Datang kepada Rasul bahwa mereka juga ingin ikut meski begini-begini. Rasul menampakkan kehangatannya dengan ucapan ya kami juga akan mengusahakan agar mereka yang punya semangat untuk ikut “harojun” tidak ada dosa dengan catatan “idza nashohu”, bukan nasehat tetapi maknanya ikhlas. Persoalan itu semata-mata karena Allah dan Rasul. Tidak mau melanggar apa yang dilarang oleh Allah dan Rasulullah. Karena itu tidak ada jalan untuk mencela terhadap orang-orang yang berkeinginan baik sekecil apapun. Keinginan itu jangan disepelekan sebab keingingn yang baik itu baik meski hanya baru niat saja. Allah mengampuni dan dan maha penyayang. Dan tidak ada dosa untuk memberikan dispensasi apabila mereka itu datang kepadamu agar engkau menanggung mereka datang kepada Rasul. Ya Rasul carikan yang lain untuk saya bawa kesana. Engkau berkata (Muhammad) kepada orang yang datang itu, aku tidak menemukan sesuatu yang bisa menanggung kalian atas hal tadi (barang-barang / perlengkapan untuk berperang. Inilah cerita yang datang pada Rasul. Sekelompok orang kurang lebih 7 orang a’rib tadi datang kepada Rasul ingin bersama kaum muslimin ke medan perang tabuk itu Ya Rasulullah kami juga ingin berangkat meski keadaan kami compang-camping. Kita bayangkan waktu orang Afrika yang berangkat berhaji. Membuat kita terharu. Kita bayangkan waktu itu masih bersama Rasul kesempatan untuk bersama Rasul itu betul-betul terlihat sampai digambarkan oleh al Quran. Mereka ingin betul bersama Rasul mendukung peperangan melawan orang-orang Romawi di Tabuk. Kata Rasul kami sudak mencari ke mana-mana tapi tidak ada yang harus engkau bawa untuk peperangan dengan Romasi itu. Mereka kecewa karena tidk diikutsertakan oleh Rasul dalam perang tersebut padahal Rasul bukan karena benci, karena sangat terbatasnya keadaannya. Apa mereka itu?

Mereka pergi dengan air mata yang mengalir karena sedih. Mereka tidak mendapatkan apa yang mereka bisa infakkan. Hanya saja ada kesempatan /jalan untuk mengingatkan/mencela  mereke itu terhadap orang-orang yang meminta izin kepadamu padahal mereka itu mampu, kaya , kuat. Mereka dengan rela senang duduk-duduk saja dengan “alkhawalif” orang-orang yang sudah tidak mampu, tidak kuat karena sakit/ anak-anak / perempuan. Karena sifat mereka penuh dengan kepura-puraan. Allah mencetak/menetapkan/melegalisir bahwa mereka itu tidak mengetahui apa akibat di akherat dan manfaat di dunia bagi orang-orang yang taat kepada Rasul serta nikmatnya di akherat yang begitu besar. Mereka diam bersama orang-orang kampung, tidak cape, tidak mendapat lemparan waktu perang itu adalah kenikmatan semu. Tapi yang berangkat perang itu betapa nikmatnya. Ternyata pada waktu perang itu ada Ja’far bin Abu Thalib tangannya putus karena kena pedang/tombak. Suatu saat yang lain Rasul melihat Ja’far berterbangan di syurga. Diberitahukan kepada sahabat beginilah orang-orang yang bersama Allah dan Rasulnya. Lahiriyahnya mereka tertembak, mati dalam ayat yang lain wala tahsabanna lladziina.. itu yang disebut fahum la ya’lamuun mereka tidak tahu apa hikmah dan manfaat barokah serta imbalan di akherat yang akan diraih oleh siapapun yang membela agama Allah sekecil apapun yang mereka infakkan. Shodaqollohul adzim

(Oleh : Dudung Rahmat Hidayat)
ankara escort
çankaya escort
ankara escort
çankaya escort
ankara rus escort
çankaya escort
istanbul rus escort
eryaman escort
ankara escort
kızılay escort
istanbul escort
ankara escort
istanbul rus Escort
atasehir Escort
beylikduzu Escort

Leave a Reply

Your email address will not be published.